PENGEMBANGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS CYBER MENGGUNAKAN APLIKASI BIKO BIMBINGAN KONSELING “BIKO”
DOI:
https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i6.231Kata Kunci:
Konseling, Daring, Era Digital, Counseling, Online, Digital EraAbstrak
Abstrak
Produktivitas yang tinggi, tidak hanya bekerja, berbisnis, dan sekolah, banyak orang-orang yang ingin mengembangkan diri namun tidak memiliki waktu untuk datang ke organisasi ataupun tempat kursus untuk mengasah keterampilan mereka. Hal ini tidak terkecuali pada bidang konseling. Hadirnya era digitalisasi tentunya mempermudah remaja maupun dewasa untuk mengonsultasikan seputar permasalahannya dalam aplikasi bimbingan konseling. BiKo merupakan sarana pengembangan diri dan tempat berkonseling yang mudah dan fleksibel untuk di akses serta akan langsung dipandu para ahli dibidangnya. Aplikasi BiKo sangat cocok untuk mengatasi masalah lost generation yang sedang anyar diperbincangkan. BiKo kini berkembang menjadi sebuah aplikasi yang menghadirkan jasa bimbingan konseling dimana mencakup didalamnya kesehatan mental, pendidikan, tujuan karier, serta minat bakat. Siswa diharapkan tetap menjadi generasi yang berkualitas dengan mental yang sehat meskipun dalam masa pandemi. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk melakukan penelitian ini. Sumber data yang digunakan berasal dari studi dokumen berupa buku dan penelitian terdahulu yang dijadikan sumber data yang mendukung penelitian.
Abstract
High productivity, not only work, business, and school, many people who want to develop themselves but do not have time to come to organizations or courses to hone their skills. This is no exception in the field of counseling. The presence of the digitalization era certainly makes it easier for teenagers and adults to consult about their problems in the application of counseling guidance. BiKo is a means of self-development and a place for counseling that is easy and flexible to access and will be directly guided by experts in their fields. The BiKo application is very suitable to overcome the problem of lost generation which is currently being discussed. BiKo has now developed into an application that provides guidance and counseling services which include mental health, education, career goals, and talent interests. Students are expected to remain a quality generation with a healthy mentality even during a pandemic. The researcher used descriptive qualitative research method to conduct this research. The source of the data used comes from the study of documents in the form of books and previous research which is used as a source of data to support the research.
Referensi
Shaw, H. E., & Shaw, S. F. (2006). Critical ethical issues in online counseling: Assessing current practices with an ethical intent checklist. Journal of Counseling & Development, 84(1), 41-53.
Haryati, Asti. 2020. Online Counseling Sebagai Alternatif Strategi Konselor dalam Melaksanakan Pelayanan ECounseling di Era Industri 4.0. Bulletin of Counseling and Psychotherapy / Vol 2, No 2
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.
Wibowo, Nur Cahyo. 2016. Bimbingan Konseling Online. Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 36 No. 2
Moleong, L. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suradika, Agus. (2000). Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UMJ Press
Suradika, A. (2019). Pendidikan Keluarga dan Keluarga Berpendidikan: Perspektif Islam. Jakarta: Direktorat Advokasi dan KIE BKKBN.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Perspektif
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.