ANALISIS FRAMING MODEL PAN DAN KOSICKI TERHADAP PEMBERITAAN GANJAR PRANOWO NYAPRES DI 2024
PADA MEDIA ONLINE CNNINDONESIA.COM DAN TEMPO.CO
DOI:
https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i6.267Kata Kunci:
Survei Charta Politika, Ganjar Pranowo, Pilpres 2024, Charta Politica Survey, 2024 presidential election.Abstrak
Abstrak
Memasuki tahun 2022, pemilihan presiden sudah ramai diperbincangkan. Padahal Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Baru dua tahun menjalani masa jabatan memimpin Indonesia. Namun, sudah muncul berbagai macam nama seperti Ganjar Pranowo yang digadang-gadang memiliki elektabilitas tinggi untuk maju dalam bursa capres 2024. Berbagai macam survey sudah berseliweran yang rata rata mem-framing Ganjar sebagai capres yang tertinggi meraup simpati masyarakat. Peneliti menjabarkan dua berita online di media berbeda yaitu CNNIndonesia.com yang lebih menekankan Ganjar memiliki elektabilitas tinggi jika dipasangkan dengan Sandiaga Uno dan Tempo.co lebih menekankan saingan antar Ganjar ada dua calon lagi yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Hal tersebut memiliki perbedaan kontras, mengingat kedua berita online tersebut mempunyai framing berbeda dalam menjabarkan survei Charta Politika, padahal hasilnya tetap sama. Ini juga sebagai gambaran kasar pesta politik di 2024 yang muncul bersaing atau bahkan akan muncul nama nama baru.
Abstract
Entering 2022, the presidential election has been widely discussed. In fact, Joko Widodo and Ma'ruf Amin have only served two years of leadership in Indonesia. However, various names have emerged, such as Ganjar Pranowo, who is predicted to have high electability to run in the 2024 presidential candidate exchange. Various surveys have been milling about which on average framed Ganjar as the presidential candidate who has the highest public sympathy. Researchers describe two online news in different media, namely CNNIndonesia.com which emphasizes that Ganjar has high electability when paired with Sandiaga Uno and Tempo.co emphasizes that there are two more candidates between Ganjar's rivals, namely Prabowo Subianto and Anies Baswedan. This has a contrasting difference, considering that the two online news stories have different framing in describing the Charta Politica survey, even though the results remain the same. This is also a rough idea of political parties in 2024 that appear to compete or even new names will emerge.
Referensi
Boer,dkk.2020. Analisis Framing Pemberitaan Generasi Millenial dan Pemerintah.
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Kencana Predana Media Group.
Eriyanto, Analisis Framing, Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media, ce. Ke-3: (Yogyakarta;Lkis,2012).
Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sobur, Alex, 2012. Analisis Teks Media. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Suradika, Agus. 2000. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UMJ Press
Analisis Pemberitaan Ganjar Pranowo dalam Kasus Korupsi E-KTP (Tribun News, Jawa Pos, dan Suara Merdeka periode Agustus-November 2015 dan Maret 2017) oleh Citra Hayati Nainggolan FISIP UNDIP
Pemberitaan Media Massa dalam kampanye pemlihan umum presiden (Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Pasangan Prabowo – Hatta dan Jokowi – Jusuf dalam memilih presiden pada surat kabar Kompas dan Media Indonesia periode 4 Juni – 5 Juli 2014 oleh Abia Tumiur Febrisanti FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Bingkai berita pemilihan gubernur Bali (Analisis Framing berita Kampanye Pemilihan Gubernur Bali 2013-2018 pada surat kabar harian Bali Post dan surat kabar harian fajar bali edisi 28 april 2013 – 11 mei 2013 oleh I Gede Titah Universitas Atmajaya Yogyakarta
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Perspektif
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.