PERAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA TERHADAP KEBERAGAMAN DAN GERAKAN SEPARATISME DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i2.33Kata Kunci:
Komunikasi, Budaya, Beragam, SeparatisAbstrak
Abstrak
Keberagaman merupakan suatu keadaan dalam masyarakat yang memiliki banyak perbedaan dalam berbagai bidang, baik dalam bidang adat istiadat, agama, budaya hingga strata sosial. Indonesia yang memiliki ribuan pulau tentu saja memiliki banyak keberagaman yang unik, namun masih banyak kasus-kasus keberagaman yang menimbulkan sebuah konflik, baik konflik antar etnis bahkan hingga gerakan pemberontakan terhadap negara atau yang biasa kita sebut gerakan separatis. Keberagaman ini bisa dipersatukan bukan hanya dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, melainkan diikuti dengan penerapan ilmu komunikasi antarbudaya yang baik. Menerapkan konsep komunikasi antarbudaya dan menjadikannya salah satu pedoman dalam kehidupan sehari-hari di tengah keberagaman. Di dalam tulisan ini dideskripsikan konsep serta teori komunikasi antarbudaya yang relevan dengan pembahasan yang bertujuan agar kita dapat memahami bagaimana mengatasi keberagaman yang sudah pasti terjadi di lingkungan dalam bermasyarakat agar tidak kembali terulang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.
Abstract
Diversity is a condition in society that has many differences in various fields, both in the fields of customs, religion, culture to social strata. Indonesia, which has thousands of islands, of course, has a lot of unique diversity, but there are still many cases of diversity that lead to a conflict, both inter-ethnic conflicts and even uprising movements against the state or what we call separatist movements. This diversity can be united not only with the motto of Bhinneka Tunggal Ika but also followed by the application of good intercultural communication. Applying the concept of intercultural communication and making it one of the guidelines in everyday life in diversity. This paper describes the concepts and theories of intercultural communication that are relevant to the discussion, which aims to make us understand how to overcome the diversity that is certain to occur in the environment in society so as not to repeat events that have occurred in the past.
Referensi
Aditya, A. F. (2019, September 6). 5 Suku Unik di Papua, Terampil Mengukir hingga Merancang Rumah Tinggi. IDN TIMES KALTIM. https://kaltim.idntimes.com/news/indonesia/aldzah-fatimah-aditya/mahir-mengukir-hingga-merancang-rumah-tinggi-ini-5-suku-unik-di-papua-regional-kaltim/4
Aziz, U. (2020, Juli 17). Komunikasi Lintas Budaya dalam Perspektif Islam Halaman 1 - Kompasiana.com. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/umaraziz5021/5f11c9f5d541df08c251ed12/komunikasi-lintas-budaya-dalam-perspektif-islam
Changara, H. (2016). Pengantar ilmu komunikasi. RajaGrafindo Persada. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1135639
Harmonis, H. (2018). Konsep Komunikasi Rasulullah Muhammad SAW. Al-Risalah, 15(02), 267. https://doi.org/10.30631/al-risalah.v15i02.366 DOI: https://doi.org/10.30631/al-risalah.v15i02.366
Mardiani, I. P., Anisah, I., Hasibuan, M., & Fadilah, N. (2021). Konflik Internal Antara Pemerintah Indonesia Dengan Gerakan Separatis Di Papua. Jurnal Syntax Fusion, 1(2), 49–57. http://fusion.rifainstitute.com/index.php/fusion/article/view/12
Mulyana, D. (2011). Komunikasi Lintas Budaya: Pemikiran, Perjalanan dan Khayalan. PT Remaja Rosdakarya. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=975451
Sefriani. (2003). Separatisme dalam Perspektif Hukum Internasional: Studi Kasus Organisasi Papua Merdeka. Unisia, 26(47), 41–53. https://doi.org/10.20885/unisia.vol26.iss47.art5 DOI: https://doi.org/10.20885/unisia.vol26.iss47.art5
Sukendar, M. U. (2017). PSIKOLOGI KOMUNIKASI: Teori dan Praktek. Deepublish. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1055137
Suradika, A. (2000). Metode Penelitian Sosial. UMJ Press.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Kategori
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Perspektif
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.