Pengaruh Kekerasan Seksual Pada Masa Lalu Terhadap Kesehatan Mental

Penulis

  • mutiara nabila mahasiswi

DOI:

https://doi.org/10.53947/perspekt.v2i3.337

Kata Kunci:

Faktor, Kekerasan seksual pada remaja, trauma psikologis

Abstrak

Abstrak

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apa faktor terjadinya kekerasan seksual dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental. Kekerasan seksual merupakan perilaku atau perbuatan yang melecehkan yang dilakukan seseorang atau kelompok kepada orang lain yang berhubungan langsung dengan pihak yang di ganggungnya dan dari perbuatan tersebut dapat menurunkan harkat martabat dan harga diri seseorang yang diganggungnya. Tindak kekerasan seksual yang dialami oleh kaum perempuan di Indonesia masih menunjukan angka yang tinggi. Angka tersebut hanya segelintir dari banyaknya kasus kekerasan seksual sebab pada kenyataannya masih banyak perempuan korban kekerasan seksual yang tidak melapor kepada pihak kepolisian atau lembaga layanan seperti Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh dengan cara wawancara dan studi pustaka. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai korban dapat diketahui bahwa motif utama dilakukan dengan cara paksaan. Tindakan kekerasan seksual yang dialami mengakibatkan korban mengalami trauma psikologis yang sangat berat dan muncul rasa tidak percaya terhadap laki-laki. Untuk mengembalikan kepercayaan dirinya, korban memerlukan pendampingan profesional serta memerlukan peningkatan kesadaran diri dari keluarga dan masyarakat.

 

Abstract

The purpose of this writing is to find out what are the factors that cause sexual violence and its impact on mental health. Sexual violence is a behavior or act that is harassing by a person or group against another person who is directly related to the party they are harassing and from this act can reduce the dignity and self-esteem of the person he is harassing. Acts of sexual violence experienced by women in Indonesia still show high numbers. This figure is only a handful of the many cases of sexual violence because in reality there are still many women victims of sexual violence who do not report it to the police or service agencies such as the Commission Against Violence against Women. This research uses descriptive qualitative method, the data obtained by means of interviews and literature study. From the results of research conducted by researchers by interviewing victims, it can be seen that the main motive was coercion. The act of sexual violence experienced resulted in the victim experiencing very severe psychological trauma and a feeling of distrust towards men. To restore their self-confidence, victims need professional assistance and need to increase self-awareness from their families and communities.

Referensi

Wattie, AM. 2002. Kekerasan terhadap Perempuan di Ruang Publik: Fakta, Penanganan dan Rekomendasi. Yogyakarta: Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan & Ford Foundation.

Offerman, LR. & Malamut, AB., 2002. When Leaders Harash: The Impact of Target Perception of Organization Leadership and Climate in Harassment Reporting and Outcomes. Journal of Applied Psychology, 87(5), 885-893.

Sulistyaninsih Ekandari, 2002. Dampak Psikologis Perkosaan. Buletin Psikologi, Tahun X, No. 1 Juni 2002

Suradika, Agus. 2000. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UMJ Press

Suradika, Agus, Dirgantara Wicaksono. 2019. Metodologi Penelitian . Tangerang Selatan: UM Jakarta Press.

Noviana Ivo, (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: Dampak dan penanganannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Kementrian Sosial RI.

Unduhan

Diterbitkan

2023-01-15

Cara Mengutip

nabila, mutiara. (2023). Pengaruh Kekerasan Seksual Pada Masa Lalu Terhadap Kesehatan Mental. Perspektif, 2(3). https://doi.org/10.53947/perspekt.v2i3.337

Terbitan

Bagian

Artikel berbasis penelitian

Kategori