KRISIS MORALITAS PADA REMAJA DI TENGAH PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.53947/perspekt.v1i2.47Kata Kunci:
Krisis Moralitas, Remaja, GlobalisasiAbstrak
Abstrak
Selain ekonomi dan kesehatan, dampak lain dari pandemi COVID-19 ini juga berdampak kepada moralitas seseorang khususnya para remaja di Indonesia ini. Pentingnya pendidikan moral di masa pandemi ini khusus para remaja memang sangat diperlukan. Pasalnya jika hal tersebut tidak bisa cepat diselesaikan, maka dampak dari krisis moralitas akan menjadi panjang. Krisis moral yang tengah terjadi di Indonesia ini cukup banyak, misalnya anak muda kita sudah mulai menghilangkan budaya berkata “tolong”, “maaf”, dan ”terima kasih”. Ketiga hal tersebut merupakan hal dasar dalam beretika, dan kini hal dasar dalam beretika saja mereka tidak gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut terjadi karena para remaja Indonesia kurang melakukan literasi dan menyaring budaya luar yang masuk ke dalam negeri kita. Dengan melakukan pendidikan karakter kepada mereka dan membantu mereka untuk memperbaiki moralitas mereka, maka krisis moralitas yang tengah terjadi bisa perlahan diperbaiki dan dampak baik tersebut akan berpengaruh besar terhadap generasi anak muda yang akan datang.
Abstract
In addition to the economy and health, other impacts of the COVID-19 virus pandemic also have an impact on one's morality, especially teenagers in Indonesia. The importance of moral education in this pandemic period, especially for teenagers, is needed. The reason is that if this cannot be resolved quickly, the impact of the morality crisis will belong. There are many moral crises currently happening in Indonesia, for example, our young people have started to eliminate the culture of saying “please”, ”sorry”, and “thank you”. These three things are basic things in ethics, and now they don't use the basic things in ethics in everyday life. This happens because Indonesian youth lack literacy and filter out foreign cultures that enter our country. By conducting character education for them and helping them to improve their morality, the current moral crisis can be slowly remedied and this good impact will have a major impact on the next generation of young people.
Referensi
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga, Edisi 5, 205–243.
Kemdikbud. (2020). Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19) - Pusdiklat Pegawai Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. In Https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. DOI: https://doi.org/10.33474/yur.v4i2.11239
Koyan, I. W. (2000). Pendidikan moral pendekatan lintas budaya. Depdiknas.
Lickona, T., & Wamaungo, J. A. (2013). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility Mendidik untuk Membentuk Karakter Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormatt dan Bertanggung Jawab (J. A. Wamaungo & U. Wahyudin (eds.)). Bumi Aksara.
Nurohmah, A. N., & Dewi, D. A. (2021). Penanaman Nilai Moral dan Karakter di Era Pandemi melalui Pendidikan dengan Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila. Journal of Education, Psychology and Counseling, 3(1), 119–128.
Purwandari, G., Winata, W., & Suradika, A. (2021). Pemberdayaan pendidikan melalui kegiatan pojok membaca di Rawakalong. Prosiding Seminar Nasional …, 1(1), 1–7.
Santoso, S. A., & Chotibuddin, M. (2020). PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING MASA PANDEMI . Penerbit Qiara Media. Qiara Media.
Suradika, Agus. 2019. Pendidikan Keluarga dan Keluarga Berpendidikan: Perspektif Islam. Jakarta: Direktorat Advokasi dan KIE BKKBN.
Tilaar, H. A. R. (1998). Beberapa agenda reformasi pendidikan nasional dalam perspektif abad 21. Tera Indonesia.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Perspektif
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.