MODEL KEPEMIMPINAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELAYU BANGKA
DOI:
https://doi.org/10.53947/perspekt.v2i1.238Kata Kunci:
Tukang ngulon, Kepemimpinan, Kearifan lokal, Melayu Bangka, The groomer, Leadership, Local wisdom, Bangka MalaysAbstrak
Abstrak
Tulisan ini merupakan suatu gagasan yang layak dijadikan sebagai model kepemimpinan alternatif. Tukang ngulon merupakan kearifan lokal (local wisdom/ local genuin)masyarakat Bangka. Secara etimologi tukang ngulon berasal dari kata “Kulon” atau “Ngulon” yang diadopsi dari bahasa Jawa atau Sunda yang berarti barat (menunjukan arah). Ngulon dimaknai sebagai orang mengajak ke arah barat. Mengajak ke barat menurut pemahaman Melayu Bangka diartikan mengajak kepada arah kiblat (ibadah sholat), menagjak kepada kebaikan. Kepemimpinan tukang ngulon memiliki 5 karateristik; mengajak, menggerakan, membersamai, memotivasi, dan mengispirasi. Secara teoritis model kepemimpinan tukang ngulon lebih mendekati teori kepemimpinan transformasional, dan termasuk kepemimpinan yang effektif (effective leadership).
Abstract
This paper is an idea that deserves to be used as an alternative leadership model. The carpenter is a local wisdom (local wisdom/local genuin) of the people of Bangka. Etymologically, the ngulon artisan comes from the word "Kulon" or "Ngulon" which was adopted from Javanese or Sundanese which means west (showing direction). Ngulon is interpreted as inviting people to go west. Inviting to the west according to the Bangka Malay understanding means inviting to the Qibla direction (prayer worship), inviting to goodness. The leadership of the carpenter has 5 characteristics; invite, move, match, motivate, and inspire. Theoretically, the leadership model of the kuehman ngulon is closer to the theory of transformational leadership, and includes effective leadership.
Referensi
Danim,S. (2010). Kepemimpinan Pendidikan: Kepemimpinan Jenius (IQ +EQ), Etika, Perilaku Motivasional, dan Mitos. Bandung: Alfabeta
Elfira, M. (2013). Model Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal di Minangkabau dan Bugis. Prosiding The 5th International Conference on Indonesian Studies: “Ethnicity and Globalization,” 15–26.
Elvian, A. (2019a, February 19). Memperkuat Kemelayuan (bagian kesatu). Bangkapos, 1–4.
Elvian, A. (2019b, March 5). Memperkuat Kemelayua (bagian ketiga). Babelpos, 1–5.
Hudaya, Z. A., & Nugroho, S. W. D. (2013). Kearifan lokal budaya Jawa sebagai basis model kepemimpinan yang efektif. Sustainable Competitive Advantage (SCA), 3(1). http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/view/222
Janawi. (2015). Agama Adat Suku Mapur Bangka : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Jaya, F., Ruslan, M., & Saleh, H. (2020). The Influence of Locals Wisdom Values on the Transformational Leadership Style in Government Bone Regional. Indonesian Journal of Business and Management, 3(1), 16–22.
Iswan, A. S., Priharta, A., Bahar, H., & Miyati, E. (2021). The Influence of School-Based Management Implementation on the Improvement of Education Quality in Primary Schools. Journal of Hunan University Natural Sciences, 48(4).
Matondang, E. R. S. (2019). Model Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal Supervisi Keperawatan. https://osf.io/cfnpk/download/?format=pdf
Sanusi, I. A.-R. (2005). Kearifan Lokal dan Peranan Panglima Laot dalam Proses Pemukiman dan Penataan Kembali Kawasan Pesisir Aceh Pasca Tsunami. https://kitlv-docs.library.leiden.edu/open/33827037X.pdf
Sujitno, S. (2011), Legenda dalam Sejarah Bangka. Jakarta Selatan: Cempaka Publishing.
Suradika, A. (2019). Pendidikan Keluarga dan Keluarga Berpendidikan: Perspektif Islam. Jakarta: Direktorat Advokasi dan KIE BKKBN.
Wahyudi.(2012), Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Kategori
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Perspektif
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.