ANALISIS INTERVENSI ANAK TUNARUNGU WICARA
DI KOTA DEPOK
DOI:
https://doi.org/10.53947/perspekt.v3i1.636Kata Kunci:
Tunarungu wicara, Media stimulus visual, Media stimulus auditoris, kualitatifAbstrak
Abstrak
Tunarungu wicara merupakan kondisi terganggunya fungsi pendengaran dan berbicara seseorang yang dapat berlangsung sementara atau permanen. Penderita ini tentu memerlukan cara komunikasi khusus agar maksud pembicaraan dapat tersampaikan dengan baik. Penderita ini terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data statistik sekolah luar biasa tahun 2018/2019 penyandang tunarungu di Indonesia sebanyak 26.438 Jiwa dan untuk di kota Depok sebanyak 457 jiwa pada tahun 2022 menurut dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis apa saja intervensi yang dilakukan terhadap anak tunarungu wicara di kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didasarkan pada filosofi post-positivis, sedangkan untuk studi objek alam, peneliti adalah alat kunci dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara kombinasi. Anak mengalami tunarungu wicara sejak ia lahir yang disebabkan oleh kelahiran prematur pada dirinya, hal tersebut membuat ia sulit mendengar dan menyebabkan kosa kata yang ia peroleh sangat minim sehingga sangat berpengaruh pada gaya berbicara anak. Di simpulkan bahwa pendampingan yang dilakukan terhadap anak penyandang tunarungu wicara harus dilakukan secara optimal baik pendampingan keluarga maupun guru di sekolah. Karena setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka dapat dilakukan pembelajaran dengan berbagai jenis metode terhadap anak tunarungu wicara seperti media stimulus visual dan stimulus auditoris.
Abstract
Speech deafness is a condition where a person's hearing and speaking function is disrupted which can be temporary or permanent. These sufferers certainly need a special method of communication so that the meaning of the conversation can be conveyed well. These sufferers continue to increase every year. Based on statistical data from special schools in 2018/2019, there were 26,438 deaf people in Indonesia and in the city of Depok there were 457 people in 2022 according to the population and civil registration service. The aim of this research is to analyze what interventions are carried out for deaf and speech impaired children in the city of Depok. This research uses qualitative methods based on post-positivist philosophy, while for the study of natural objects, the researcher is the key tool and data collection techniques are carried out in a combination. The child has been speech-impaired since he was born, which was caused by his premature birth, this made it difficult for him to hear and caused his vocabulary to be very minimal, which greatly affected the child's speaking style. It is concluded that the assistance provided to children with hearing impairments must be carried out optimally, both by family assistance and by teachers at school. Because every child with special needs has different characteristics, learning can be carried out using various types of methods for deaf and speech impaired children such as visual stimulus media and auditory stimulus.
Referensi
Amelia, F. (2015). MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK TUNARUNGU KELAS I SLB . Jurnal Pendidikan Khusus, 1-6.
Aprilia Rahmawati, J. S. (2019). Pengelolaan Kelas Terhadap Siswa Tuna Rungu-Wicara di Kelompok A1 PGRA Mamba’ul Hisan . JECED Journal Of Earley Childhood Education And Development, 98-103.
Arifuddin, S. S. (2020). MENYOAL HAMBATAN TUNA RUNGU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN TATARIAS DI PANTI SOSIAL BINA RUNGU WICARA MEOHAI . Well-Being: Journal of Social Welfare , 10-16.
Fatah Yasin Al Irsyadi, D. P. (2019). ABAS (Ayo Belajar Sholat): Game Edukasi Pembelajaran Sholat Untuk Anak Tuna Rungu Wicara . JAMIKA Jurnal Manajemen Informatika, 17-28.
Fauzi Rahmawati, M. H. (2020). PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PEMBELAJARAN SISWA TUNARUNGU WICARA DI SDN INKLUSI KERATON 4 MARTAPURA . ePrints UNISKA Repository Universitas Islam Kalimantan, 1-6.
Klemensia Nini, Y. M. (2021). PERAN DAN SIKAP PENGASUH TERHADAP ANAK TUNARUNGU-WICARA DI KOMPLEKS HALIMUN BHAKTI LUHUR MALANG . JURNAL PELAYANAN PASTORAL , 31-37.
Mudjiyanto, B. (2018). POLA KOMUNIKASI SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B KOTA JAYAPURA . JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA , 151-166.
Nofiaturrahmah, F. (2018). PROBLEMATIKA ANAK TUNARUNGU DAN CARA MENGATASINYA . QUALITY Journal Of Empirical Research Islamic Education, 1-15.
Nur Avindi Yusup, M. (2022). Hubungan Intervensi Terapi Wicara Dengan Kemampuan Bahasa Anak Gangguan Pendengaran Di Boyolali. Jurnal Terapi Wicara dan Bahasa, 25-32.
Sari, N. (2019). Penerapan Media I-Chat (I Can Hear And Talk) Dalam Menyusun Kalimat Pada Anak Tunarungu Di SLB Laketu Kabupaten Luwu Timur . eprints Universitas Negeri Makassar, 1-15.
Suradika, A. (2000). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: UMJ Press
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Perspektif
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.